Eng Go, Sadikin Djumin, dan Jurianto Joe mulai berdiskusi sejak 2009 agar kemampuan mereka yang berbeda; semiconductor engineer, researcher, marketer -- dapat digunakan untuk membangun Indonesia setelah ketiganya menempuh pendidikan dan membangun karir di luar negeri.
Pada tahun 2014, doa, pencarian kesempatan, dan pematangan ide membuahkan hasil. Yayasan Alirena terbentuk. Alirena yang berasal dari dua kata Alir dan Ena (Bahasa Nabire yang berarti baik, kebaikan)-- diharapkan Yayasan Alirena adalah sebuah tempat, sebuah titik yang selalu mengalirkan kebaikan.
Kepulangan pendiri Yayasan Alirena ke Indonesia dengan latar belakang kehidupan yang terbiasa dengan teknologi canggih untuk bekerja mengembangkan Papua mungkin bukan hal yang tepat. Namun latar belakang internasional yang telah mereka dapat di luar Indonesialah yang dibutuhkan untuk menciptakan terobosan-terobosan inovatif solusi Papua, mulai dari pendidikan hingga pengembangan ekonomi masyarakat kampung.
